Friday 26 September 2014

MENGELOLA LINGKUNGAN DARI PEKARANGAN

Sejumlah pasangan suami istri mempunyai persamaan dalam latar belakang sekolah, hobi dan mimpi dalam membangun rumah. Dengan rumah berukuran terbatas mereka hanya menanam beberapa tanaman pelindung dan tanaman hias di pekarangan mengingat sempitnya lahan pekarangan. Setelah mempunyai peluang untuk memiliki lahan yang relatif lebih luas mereka dapat dibangun menjadi rumah dengan pekarangan yang cukup memadai. Biasanya lahan yang luas itu berada di luar kompleks perumahan.
Lahan dengan luas panjang 60 m dan lebar 23 m menghadap ke timur mulai ditata ruangnya untuk bakal rumah kami. Belum terbayangkan kapan rumah itu selesai. Yang jelas penataan dan pematangan ruang memakan waktu sekitar 5 tahun. Kenapa perlu ditata dan dimatangkan? Alasan pertama adalah bahwa lahan itu adalah lahan rawa dangkal yang mengalami masa tergenang sekitar bulan-bulan bujan yakni November hingga Februari.
Penataan ruang dan pematangan tanah akan ditulis terpisah. Selanjutnya pembuatan sketsa calon rumah yang diteruskan dengan pembangunan pondasi bangunan disajikan ke dalam bagian lain. Penataan halaman dengan penanaman pohon pelindung dan pohon buah disajikan kedalam bagian terpisah. Demikian juga pembuatan air serbaguna (aquajib) dan pembuatan pupuk cair, pengelolaan kolam ikan, sarana interaksi sosial dan sebagainya.
Dengan berbagai keterbatasan yang kita miliki, bukan berarti kita tidak dapat berpartisipasi dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup. dimulai dari pekarangan rumah, banyak hal yang didapat kita lakukan untuk mengelola lingkungan disekitar kita.
* Konservasi Air isu kelangkaan air bersih sudah menjadi perbincangan di tingkat nasional dan internasional dalam beberapa tahun terakhir ini, untuk membantu mengurangi permasalahn ini manfaatkan pekarangan rumah kita untuk mengkonservasi air, dengan membuat parit/areal/sumur/lubang resapan.
* Pengelolaan Limbah Domestik
Masalah pengelolaan limbah domestik adalah merupakan salah satu masalah prioritas di lingkungan perkotaan. Pengelolaan limbah domestik yang tidak memadai akanmenyebabkan pencemaran air tanah, pencemaran udara, bau, meningkatkan masalah kesehatan dan higinitas, berkontribusi terhadap isu perubahan iklim. Untuk itu manfaatkan pekarangan rumah kita untuk mengelola limbah domestik dengan mengolah limbah organik menjadi kompos, pupuk cair dan bioaktivator.
Cara Membuat Kompos
Buat lubang galian ditanah sedalam 50-100 cm. Beri jarak dari sumur minimal 10 m agar tidak mencemari air sumur. Masukkan sampah organik yang sudah ditiriskan dan dipotong-potong kedalam lubang, tutup dengan lapisan tipis tanah untuk mencegah bau dan membantu proses pengomposan. Jika ada dapat ditambahkan kotoran binatang (ayam, burung atau kambing), lakukan berulang sampai lubang penuh, tutup rata dengan tanah, tunggu sekitar 3 bulan, galikembali dan diangin-anginkan. Kompos siap digunakan atau disimpan dan lubang dapat digunakan kembali.
Cara Membuat Pupuk Cair
Cincang sampah hijau seperti sisa sayuran, sayuran basi, dsb. Masukkan kedalam kantong/karung plastik ukuran 60x90 cm yang telah diberi beberapa lubang ukuran 1 cm. ikat kantong/karung plastik. Campur 1/2 L air bekas cucian beras, 1/2 L EM4, 1/4 kg gula merah yang sudah dilarutkan, kedalam tong plastik. Masukkan kantong\karung plastik berisi sampah hijau kedalam tong plastik dan tambahkan 10 L air tanah. Tutup rapat biarkan selama 21 hari (3minggu). Setelah tiga minggu, angkat kantong/karung plastik berisi sampah tersebut dan tiriskan. Sampah itu tidak berbau dan kelihatan menyusut. sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sdangkan air dalam tong menjadi pupuk cair.
* Penghijauan
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan bercocok tanam dipekarangan rumah kita, selain pekarangan lebih asri dan cantik, kualitas lingkungan disekitar rumah akan lebih baik. karena selain menghasilkan oksigen, tanaman juga dapat menyerap CO2, menyaring debu, menyerap kelebihan air, menjaga kestabilan tanah, habitat bagi fauna, meredam kebisingan, mengurangi kekuatan angin, serta fungsi-fungsi lainnya. Berbagai jenis tanaman dapat ditanam dipekarangan rumah kita :
Tanaman keras/ pohon pelindung :
Dilihat dari aspek ekologis, pohon pelindung memberi dampak lebih besar terhadap perbaikan kualitas lingkungan. Sebagai gambaran, sebuah pohon pelindung ukuran besar dapat menyediakan oksigen untuk 2 orang dewasa jenis tanaman keras adalah tanaman buah, tanaman bunga dan tanaman kayu.
Tanaman hias : Tidak saja menutupi permukaan dan menjaga kesuburan tanah, namun tanaman hias dapat meningkatkan kualitas hidup, karena bentuknya yang indah serta aromanya yang harum akan menyegarkan indra. Selain itu tanaman hiuas mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Tanaman obat dan bumbu dapur : Tidak saja menutupi permukaan dan menjaga kesuburan tanah, namun tanaman hias dapat meningkatkan kualitas hidup, karena bentuknya yang indah serta aromanya yang harum akan menyegarkan indra. saelain itu tanaman hias mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Jenis tanaman ini bisa langsung dikonsumsi keluarga untuk menjaga kesehatan maupaun dibudidaya untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Contoh : Jahe (Zibinger officinale roscoe) untuk pengobatan flu dan pilek, mencegah mual, mabuk, migren, kembung, menurunkan tekanan darah: Bawang Putih (Allium sativum l.) adalah sumber anti oksidan untuk membantu menutup luka, menurunkan tekanan daeah, menyeimbangkan gula darah, jus bawang putih untuk asma, batuk serak: sambiloto (Andrographis paniculata) untuk antiradang, jerawat, hepatitis, kencing manis, bronkhitis, keputuhan, demam dan influenza.
Tanaman buah dan lalapan :
Banyak jenis tanaman buah yang merupakan pohon pelindung, seperti pohon mangga, rambutan, jambu, dll. Jenis tanaman ini bermanfaat secara ekologis dan dapat dikonsumsi oleh keluarga atau dijual untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Sedangkan jenis lalapan selain untuk dikonsumsi sehari-hari ternyata memiliki khasiat, seperti Ketimun (Cucumis sativus) untuk menurunkan tekanan darah, sariawan, mengobati jerawat dll : Delima merah (Punica granatum)ckulit untuk mengobati diare, kulit akarnya untuk mengobati cacingan: jus buah untuk penyakit jantung dan meluruhkan lemak. Jika lahan terbaras, maka tanaman tersebut dapat ditanam secara verticultur atau didalam pot atau barang-barang bekas yang dimanfaatkan sebagai pot (mis: ember, kaleng, kemasan plastik bekas dll). Syarat yang harus dipenuhi adalah pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan ketinggian tempat, pemupukan yang efektif, pemilihan bibit tanaman, media tanam dan pot serta pengendalian huma dan penyakit tanaman.
Tehnik Bertanam Vertikultur
Verticulture berasal dari kata vertical dan culture, yaitu budidaya tanaman secara vertikal. Cara bertanam bisa dengan rak-rak bertali. Rak ini bisa diletakkan di teras maupun digantung. Jika dengan cara bertanam konvensional 1 m hanya dapat menanam 20 tanaman atau bahkan lebih. Cara bertanam seperti ini sangat cocok diterapkan dilahan sempit dan rawan banjir, karena mudah dipindahkan. Berbagai tanaman dapat ditanam dengan cara ini, mulai dari tanaman sayur, tanaman obat, maupun tanaman bunga. Bisa juga dikombinasi agar "kebun mini" ini semakin kaya variasi.
* Sarana Interaksi Sosial
Pekarangan yang bersih dan asri merupakan tempat yang nyaman untuk melakukan interaksi sosial, baik dengan keluarga maupun dengan teman, tetangga dan kerabat. Dengan susana yang nyaman, diskusi informasi bisa berkembang menjadi kegiatan produktif. Tukar menukar berbagai informasi, terutama seputar isu pengelolaan limbah domestik, penghijauan dan konservasi air dapat dilakukan dipengarangan rumah dan langsung dipraktekan. Bahkan seringkali ruang terbuka menjadi pilihan untuk menyelenggarakan pertemuan/pelatihan/sarasehan.
Memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat sarana interaksi sosial tidak saja lingkungan sekitar rumah kita menjadi asri, kita pun menjadi semakin akrab dengan tetangga, para kerabat dan juga produktif.
sumber : KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP dan Rahim (2011).

No comments:

Post a Comment